PEMECAHAN
MASALAH KIMIA MELALUI SIKLUS EMPIRIS
“KAPANG”
1.
OBSERVASI
Obyek
yang diamati adalah tempe dengan banyaknya bintik-bintik kuning di antara
serabut putih atau hifa dari kapang tempe (Rhizopus
oryzae) yang tersebar merata di setiap potongan tempe. Padahal sebelumnya
tidak pernah terjadi hal yang demikian. Proses pembuatannya pun sama dengan
proses-proses biasanya.
2.
INDUKSI
Jika
proses pembuatan tempe saat itu sama dengan proses-proses sebelumnya selama
sepuluh tahun, maka tempe hasil proses ini tadi seharusnya sama dengan hasil
dari proses-proses biasanya yang tidak ditumbuhi sesuatu yang berwarna kuning.
3.
DEDUKSI
Kemungkinan
yang terjadi adalah melekatnya spora yang terbawa angin dan tumbuh menjadi kapang
asing yang berwarna kuning. Atau bisa saja karena alat pembuatan tempe ini
sudah berumur sepuluh tahun, dan jika terbuat dari logam besi tanpa diganti
maka ada kemungkinan alat-alat tersebut berkarat dan perkaratannya menempel
pada tempe tersebut. Kapang ini bisa saja beracun jika terkonsumsi bersama tempe,
maka dari itu dianjurkan pada pembeli untuk tidak membelinya dulu sebelum
dilakukan eksperimen terhadap tempe ini.
4.
EKSPERIMEN
Untuk
membuktikan kebenaran dari hipotesis, maka dilakukan percobaan di laboratorium
dengan membawa sampel tempe yang berbintik-bintik kuning berserta peralatan
pembuatan tempe tersebut. Bintik-bintik kuning tersebut diidentifikasi
klasifikasinya jika merupakan kapang atau kapang dengan menggunakan mikroskop.
5.
EVALUASI
Pada
tahap ini, hasil dari eksperimen laboratorium dianalisa untuk menentukan
kebenaran dari hipotesis yang menyatakan bahwa adanya kapang lain yang berwarna
kuning pada tempe tersebut atau perkaratan dari peralatan pembuatannya yang
menempel di antara hifa kapang tempe (Rhizopus
oryzae).