Kamis, 13 September 2012

Layang ing Tawang


Layang-layang melayang di awang-awang.
Ia terjaga oleh senar yang membelenggunya.
Layang-layang menari mendaki langit, menapaki awan layaknya ditembus gamma.
Dipermainkan angin, dipatuki pencakar langit, tersengat listrik hingga gosong.
Terkadang lusuh sesaat setelah beradu dengan genteng.
Kadang pula dijajaki galah yang ingin meraupnya.
Tak kemana-mana, hanya tetap seperti itu.
Ceritanya masih seperti itu.

>>>-

Anak itu gemar bermain layang-layang, tak pandang tempat. Di mana pun ia ingin, akan menerbangkan layang-layangnya sesuka hati. Meski di dalam kamarnya sekalipun. Layang-layang kepentok pintu. Ia tertawa.

Sang anak memainkan layang-layang kembali suatu pagi. Di tepi laut. Layang-layangnya diajak berlari, melompat, berenang. Sangat sesuka hati. Layang-layang hanya bisa mengikuti makhluk di bawahnya, yang menariknya hingga tertarik, yang mengulurnya hingga tersulur. Angin, terik, cipratan ombak..hanya bisa mengombang-ambingkannya tanpa merasa bersalah. Anak itu hanya bertepuk tangan dengan bangganya.

Sesekali sang anak bermain dengan pasir dan berkata kepadanya, "Mari membicarakan kepiting yang kemarin menyodok bokongku saat aku menduduki lubang sarangnya." Pasir hanya bisa berdesis, seakan mengolok ia yang autis. Apatis. Menanggalkan senar layang-layang dari genggamannya. Saat sadar, seketika ia berlari sambil berteriak, "Jangan pergi!"

Layang-layang tersangkut di karang yang menjulang. Anak itu mendaki dakian pendek dan mendapatkannya. Ia bermain lagi. Bermain layang-layang hingga sore hari.

Langit memerah. Laut menyuramkan auranya. Tak lagi terlihat kilau mentari berkilau. Tiba-tiba anak itu berhenti. Ia ulur semua senar hingga habis, lalu ditalikannya di akar bakau tua. Diikatkannya erat-erat. Lalu pergi untuk bermain jelangkung. Layang-layang ditinggalkannya sendiri. Entah sampai kapan. Terikat kuat, namun tak lagi diajak bermain bersamanya. Tak dapat lepas, karena akan sobek jika berontak ingin terbang bebas. Senarnya melubangi.

>>>-

Layang-layang masih melayang di awang-awang tanpa tuan.
Anak-anak kecil saling berebut.

Sabtu, 07 April 2012

Kekasih Gelapku


Seteguk haram untuk kekasih gelap
memindaimu yang sedang kalap
genangan ini akhirnya kau lahap

potretmu tersobek dengan cantiknya
menghambur berlayang tatkala desiran angin berseri
melaju menantang dengan lantangnya
menghablur meregang laksana getah merambah duri

oh temaram
kau rengkuhku dalam senyapnya
dalam lekatnya pelukan membutakan
membulatkan teguh pada raihan binar
mengangakan bibir yang letih berkata-kata
terkulum ku di antara semak pinggir jalan
jalan yang menyesatkan

Minggu, 11 Maret 2012

Untuk Ingatanku

terima kasih atas perkenalan kita, telah membawaku hingga menuju kata-kata, perlakuan, harapan, dan doamu. aku bahagia telah ada yang tetap teringat dan mau mengingatkan akan makadam zaman.
doaku untukmu adalah doamu untukku.
senantiasa ku memanjat-panjatkan doaku hingga bumbungan tinggi Maha Tinggi Sekali.
engkau salah satu ingatanku, kuharap tak kan pernah pergi untuk mengingat, mengingatkanku, mengingatkanku untuk mengingatmu, dan mengingatkanku untuk mengingatkanmu.
teringat lagi, sekali lagi, terima kasih.

Sabtu, 03 Maret 2012

Waktulah

tua dan muda
senior junior
bukanlah masalah usia
bukanlah masalah fugasitas

mereka adalah sama, dengan variasi waktu kelahiran mana yang lebih dulu untuk memilih mereka.

Sabtu, 18 Februari 2012

Sentuhanmu

Sentuh aku dengan sentuhanmu yang menyentuh
Sentuhlah saat aku mudah tersentuh
dan saat kau menemukan keraguan
kebimbangan
atau hasrat
Sentuhlah aku dengan mesra
di bagian yang kau inginkan
di bagian yang ku inginkan
Sentuhanmu akan membuatku tersentuh
untuk juga menyentuhmu
untukmu
Sentuhlah aku
di bagian yang paling kuingini tersentuh
di situ
dalam palung hatiku

Lirik Anda: Caraku Mencintaimu - Pinkan Mambo


aku bukan wanita
yang mudah katakan sayang
cukup kau tahu saja
dengan segala sikapku

takkan ku umbar kata
sejuta perasaan ini
karena kita tak tahu
esok kan bagaimana

aku takkan mengumbar kata cinta
biarkanlah engkau yang tahu diriku ini
kau ku cinta dengan caraku
cukup kau nikmati caraku mencintaimu

aku memang berbeda
dengan wanita yang lain
jangan paksa aku untuk jadi
yang kau inginkan

cukup jalani saja
ikuti hati kecilmu
bila kau cintai diriku
cintailah aku


Source: http://liriklaguindonesia.net/pinkan-mambo-caraku-mencintaimu.htm#ixzz1mlAbnrW6

Minggu, 12 Februari 2012

Lebih


Kau begitu berlebih sebagai seorang manusia.
Cinta pun kau beri walau pada orang yang tak menginginkanmu menjadi pemilik hatinya.
Bukan.
Malah mulai tak ada bedanya antara tegar dan murahan.
Sesaat kau berlebihan, akan habis sebelum waktunya.