Jumat, 09 Desember 2011

REMEH

Meremehkan hal remeh adalah tindakan penyesuaian, membesarkan hal remeh terkadang dianggap berlebihan dan sia-sia.

Rabu, 07 September 2011

Deskripsi Karya Pribadi: Desain Motif Batik Interior Keong Zamrud

Pada dasarnya, pembuatan desain motif batik tidaklah mudah bagi saya pribadi. Hanya berbekal pengalaman masa SMA, saya langsung memberanikan diri untuk daftar Lomba Desain Motif Batik Mahasiswa saat kebetulan membuka website DIKTI. Walaupun pencarian inspirasi memakan waktu cukup lama, tapi akhirnya muncul suatu ide setelah teringat akan cangkang keong saya yang telah hilang sekitar dua tahun yang lalu. Cangkang itu berukuran cukup besar, sekitar satu kepalan tangan orang dewasa. Benda tersebut adalah pemberian dari salah satu teman terbaik saya tapi sayangnya raib tanpa saya sadari saat itu. Dulu, cangkang itu menemani saya setiap saat, terutama ketika sendiri menginginkan keheningan. Biasanya lubang besar cangkang tersebut saya tempelkan di daun telinga. Dan dengan imajinasi tinggi, saya merasa mendengar deburan ombak dari dalam cangkang keong itu. Sungguh menakjubkan, serasa seketika berada di pantai walau raga bukan di sana.

Inspirasi dari cangkang keong tersebut menggugah saya untuk menjadikannya sebuah konsep awal dalam membuat desain motif batik. Pelan-pelan, saya mengingat dengan jelas lukisan alam yang menghiasi cangkang warna cokelat kekuningan itu. Saya merasakan ada motif batik alami yang membangun suatu unit menjadi pola lebih kompleks, unik, dan membuat setiap mata makhluk Tuhan untuk terpesona padanya. Uliran pola yang membentuk spiral pada cangkang keong inilah yang membuat saya berpikir, mungkin pola batik selama ini tertuang karena adanya salah satu makhluk yang memiliki uliran indah tersebut. Di samping itu, jika dihubungkan dengan ilmu eksakta, pola pada cangkang keong dapat dikatakan seperti Fraktal Mandelbrot, yaitu suatu teknik geometri unik yang tersusun atas perulangan dan perbesaran pola yang sederhana menjadi suatu mahakarya bernilai seni tinggi.

Sebut saja Borobudur, suatu hasil budaya leluhur nusantara yang mengikuti alur alam layaknya lukisan alamiah pada cangkang keong. Jika ditelusuri, candi ini hanyalah bangunan sederhana yang menjadi mahakarya Indonesia bahkan dunia lantaran perulangan suatu pola bangunan yang sederhana. Bangunan persegi-bertingkat ini bisa dikatakan sebagai apresiasi secara tidak langsung dari alam Nusantara, yaitu keong yang dapat menjadi sumber inspirasi budaya bangsa kita.

Keong itu sendiri memiliki filosofi terbuka. Menurut saya, perilaku hewan ini bisa dijadikan renungan bagi kita semua. Jika kita amati, keong tak pernah berjalan sangat cepat seperti hewan lain. Setiap langkahnya, walau pelan namun punya tujuan pasti. Seperti kata orang jawa, “alon-alon waton kelakon” yang artinya perlahan-lahan namun pasti. Adanya pepatah ini pun mungkin juga terinspirasi dari makhluk mungil tersebut. Marilah manusia Indonesia, kita budayakan filosofi keong ini dalam hidup kita. Setiap tindakan sebaiknya jangan terburu-buru, tapi dipikirkan secara matang agar hasilnya sesuai dengan keinginan kita. Tak perlu ada emosi dalam setiap langkah, tapi mari kita tempuh hidup ini dengan penuh kesabaran. Mungkin itulah yang tersirat dalam cara berjalan ala keong. Selain itu, cangkang yang keras dan cara refleks keong terhadap ancaman dari luar seakan memberi nasehat kepada kita bahwa proteksi terhadap budaya Nusantara lebih ditingkatkan lagi agar tidak terjadi ‘penculikan budaya’ seperti yang dilakukan negara tetangga terhadap Reog Ponorogo milik kita.


Inspirasi yang tidak terduga datangnya inilah yang membangun desain motif batik. Dari bentuk dan motif keong itu sendiri, saya modifikasi dengan tetap mengedepankan motif batik Nusantara. Saya tidak tahu persis, tetapi dari ilmu yang pernah saya dapat, secara garis besar motif batik kita memiliki 3 dasar bentuk, yaitu garis, ceceg (titik), dan blok. Akhirnya, terciptalah karya batik orisinil oleh saya sendiri dengan judul “Zamrud Keong”, yaitu batik keong yang berwarna (dominan) hijau seperti zamrud khatulistiwa kita. Warna hijau zamrud ini menggambarkan wilayah negara kita terlihat layaknya zamrud yang berada di khatulistiwa. Desain ini sendiri saya peruntukkan menjadi desain interior, misalnya hiasan dinding ruang tamu dan kelambu. Tujuannya adalah pesan yang tersirat dari Zamrud Keong ini dapat tersampaikan kepada semua mata yang memandang. Tetapi tidak menutup kemungkinan bila desain ini bisa dijadikan motif pada busana, misalnya pada gaun pesta yang polos, dibatik bagian atas dada sebelah kiri dengan motif Zamrud Keong dan untuk ukurannya bisa menyesuaikan.


Setelah desain jadi, saya menggambar polanya dengan pensil di kain mori (katun) yang ukurannya sesuai ketentuan sambil mencairkan malam pada wajan kecil di atas nyala api kompor minyak. Saat malam sudah berubah fase, saya memulai membatik mengikuti pola dengan menggunakan canting sebagai alat penuang malam ke atas kain tersebut. Sedikit demi sedikit, malam cair segera membeku cepat dan menutupi pola yang diinginkan.

Seusai langkah tersebut, kini memasuki tahap pewarnaan. Warna yang pertama adalah kuning kunir, yaitu perpaduan napthol ASG dan garam Red B. Mula-mula saya memasak air sebagai pendispersi kombinasi napthol ASG, TRO, dan soda kostik. Sambil menunggu air tersebut mendidih, saya menyiapkan dua bak besar yang bersih. Kedua bak tersebut diisi dengan air keran kira-kira cukup untuk merendam potongan kain yang diinginkan. Salah satu bak diberi Red B hingga garam tersebut larut.

Saat air telah masak, air panas tersebut saya tuangkan hingga penuh ke dalam gayung bersih yang sebelumnya diisi oleh kombinasi yang telah disebutkan di atas (napthol ASG, TRO, dan soda kostik), yang masing-masing dari senyawa tersebut sekitar satu sendok teh. Kemudian koloid tersebut diaduk hingga rata menggunakan sendok plastik (atau apa saja yang penting bukan pengaduk yang terbuat dari logam, karena akan menimbulkan karat). Seperempat dari adonan ini dituangkan pada bak pertama (bukan bak larutan garam) lalu diaduk. Kain yang sudah dimalam tadi dicelupkan seluruh bagiannya pada bak pertama. Setelah itu diangkat kemudian dimasukkan ke dalam bak kedua (berisi larutan garam) hingga tercelup seluruhnya. Di sini, warna kuning akan segera muncul ketika kain dicelup-celupkan hingga rata semua bagiannya. Perlu diketahui, bahwa tidak boleh ada cipratan sedikitpun dari larutan garam ini ke bak pertama yang berisi napthol dan kawan-kawan karena kontaminasi napthol oleh garam akan menyebabkan napthol rusak (tidak terpakai). Oleh karena itu, penempatan kedua bak ini harus berjauhan untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

Setelah pencelupan kain pada garam ini selesai, kain dibilas air keran hingga kandungan larutan garam hilang. Lalu tahap di atas diulang hingga koloid napthol pada gayung tadi habis. Seusai bilasan terakhir, kain tersebut ditiriskan (tidak boleh diperas) dan diangin-anginkan (di tempat yang terlindungi dari cahaya matahari secara langsung). Nah, setelah kain ini kering, dilanjutkan dengan membatik tahap kedua, dengan menutup motif (oleh malam) yang rencananya berwarna hijau.


Proses pewarnaan kedua tidaklah beda dengan yang pertama. Hanya saja, untuk mendapatkan warna hijau, saya gunakan pewarna biru mengingat pewarnaan yang pertama adalah kuning. Napthol yang digunakan pada tahap ini adalah AS (disertai TRO dan soda kostik), dengan Blue BB sebagai garamnya. Sedangkan untuk pewarnaan yang ketiga (setelah membatik yang ketiga), saya menginginkan hasilnya nanti adalah hijau kehitaman, maka pewarna yang saya gunakan pada tahap pewarnaan ketiga adalah Napthol ASBO (disertai TRO dan soda kostik) dan garam Blue BB.



Sekian tahap-tahap yang saya lalui, dan untuk memperoleh hasil akhir, maka diperlukan satu tahap lagi, yakni pelorotan (baca: meluruhkan malam). Pada proses ini, dibutuhkan satu bak besar dengan air mendidih di dalamnya. Soda abu yang telah disiapkan kira-kira satu sendok makan dilarutkan pada air tersebut. Setelah itu, kain yang penuh dengan malam tadi langsung dimasukkan ke dalam larutan soda abu panas, diaduk-aduk, dan dikucek seperlunya. Berhubung ini adalah larutan panas, maka digunakan alat bantu seperti kayu atau bambu untuk mengaduknya. Saat seluruh malam sudah luruh, kain tersebut dibilas dengan air keran hingga bersih dan dikeringkan di tempat yang teduh. Nah, jadilah batik zamrud keong dengan goresan putih dan tiga warna, yaitu kuning, hijau, dan hijau kehitaman. Retakan-retakan warna akibat ulah malam turut memberi aksen yang khas pada batik tulis warisan nenek moyang kita.

Rabu, 18 Mei 2011

Wahai Ubun-Ubun

Pembaca
Ceritaku ini belum selesai
Atau memang tak pernah selesai?
Bosan aku dengannya
Ruwet
Hanya karena satu faktor
Gengsi
Aku gengsi
Atau hanya aku yang gengsi?
Entahlah
Sementara aku diam bergerak sedikitpun
Alasan genre ku nomersatukan
Huh
Oke
Aku akan bicara dulu
Di sini
UNTUKMU WAHAI ENGKAU YANG BERLALU LALANG DI UBUN-UBUNKU
Berapa kali aku berucap hanya dalam benak?
Tanpa terdengar olehmu
Kau yang menggangguku tanpa sadar
Aku tlah jatuh hati padamu
Apakah kau tak ingin bertanya, “Mar’a, apakah kau mencintaiku?”
Terpikirkah olehmu untuk mengawali kata-kata padaku?
Terbesitkah sayup-sayup kegelisahanmu saat raga kita bertemu dulu?
Tidakkah kau merasa jauh ketika kita tidak di tempat yang sama?
Bukan aku yang sok tahu
Tapi diri ini berkata
Ada yang lain dari kamu
Berdiripun mungkin kau akan tertarik magnet yang ku pegang
Karna besi kancing bajumu
Apakah kau tak ingin mengakuinya?
Bukan aku yang memaksa
Tapi diri ini berkata
Kau mencintaiku
Ya kan?
Jawab saja
Karna ini tak akan lebih berat jika kau menjawabku
Hanya menjawab
Dan ku tak kan menginginkan yang lebih dari itu
Ku mohon
Katakanlah sejenak
Ajaklah aku dengan engkau sebagai pembuka
Tentang perasaan ini
Tidakkah engkau mengerti bagaimana aku menanti pernyataanmu sekian lama?
Tidakkah engkau tahu bahwa aku wanita pemalu?
Wahai engkau yang berlalu lalang di ubun-ubunku
Berapa kali aku berucap hanya dalam benak?
Don’t you wanna tell me your mind?

Rabu, 04 Mei 2011

Mata Kuliah Kimia Dasar: Makalah Serat Optik


SERAT OPTIK DALAM TEKNOLOGI KIMIA



MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah Kimia Dasar
yang dibina oleh Bapak Mohammad Shodiq Ibnu



Oleh
Kelompok IV
    Fitria Nurjannah        (100331404549)
    Lailatul Maghfiroh    (100331400796)
    Linda Novika A. K.  (100331400789)
    Mar'atus Solihah        (100331404541)
    Nanda Tri Hastuti      (100331400810)
    Veronika                    (100331400800)
    Zul Afni Rohimah     (100331404546)
Offering B














UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
April 2011
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Perkembangan cepat dan penerapan teknologi telekomunikasi yang berkembang dengan cepat, secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan sistem telekomunikasi Indonesia. Beroperasinya satelit telekomunikasi Palapa dan kemudian pemakaian SKSO (Sistem Komunikasi Serat Optik) di Indonesia merupakan bukti bahwa Indonesia juga mengikuti dan mempergunakan teknologi ini di bidang telekomunikasi.
Tak disangkal lagi, bahwa serat optik akan memberikan kemungkinan yang lebih baik bagi jaringan telekomunikasi. Serat optik adalah salah satu media transmisi yang dapat menyalurkan informasi kapasitas besar  dengan keandalan yang tinggi. Berlainan dengan media transmisi lainnya, gelombang pembawa pada serat optik tidak merupakan gelombang elektromagnetik atau listrik, akan tetapi merupakan sinar atau cahaya laser.
Sistem telekomunikasi ini sebenarnya sudah diteliti sejak lama, tetapi karena banyaknya kesulitan atau hambatan yang timbul terutama di dalam usaha untuk menghilangkan pengotor dalam pembuatan serat optik. Pengotor dalam serat optik ini dapat mengakibatkan pemborosan transmisi dan dispersi yang tidak sempurna.
Sebagaimana namanya, serat optik dibuat dari kaca silika dengan penampang berbentuk lingkaran atau bentuk-bentuk lainnya. Pembuatan serat optik dilakukan dengan cara menarik bahan kaca kental-cair sehingga dapat diperoleh serabut atau serat kaca dengan penampang tertentu. Proses ini dikerjakan dalam temperatur tinggi. Hal yang terpenting dalam pembuatan serat optik ini adalah menjaga agar perbandingan relatif antar lapisan tidak berubah sebagai akibat dari tarikan proses. Pengerjaan dari proses pembungkusan seperti pemberian bahan pelindung atau proses pembuatan satu ikat kabel yang terdiri atas beberapa buah hingga ratusan kabel tidak jauh berbeda dengan pembuatan kabel biasa.
Untuk mengetahui kinerja alat telekomunikasi yang sangat berkembang saat ini, banyak media yang digunakan dalam penyaluran sinyal. Salah satunya serat optik yang dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk transmisi dalam gelombang cahaya. Dapat dijabarkan bahwa serat optik merupakan serat plastik pembawa gelombang cahaya sepanjang serat optik tersebut digunakan dalam transmisi telekomunikasi. Serat optik banyak digunakan yang memungkinkan pengiriman sinyal melalui jarak jauh dan lebih tinggi bandwidthnya (data rates) daripada bentuk-bentuk komunikasi lain. Serat optik merupakan perkembangan dari pergantian kabel sebagai transmisi. Hal ini dikarenakan fungsi dan kegunaan serat optik sangat berpotensi untuk mengurangi kelemahan dari logam kabel sebagai transmisi yang diantaranya ialah bahwa serat optik terpengaruh terhadap gangguan elektromagnetik.
Gelombang sinyal yang dikirim dalam bentuk cahaya ini disimpan dalam inti serat optik oleh pantulan internal total. Oleh karena hal yang demikian, akibatnya serat berfungsi sebagai waveguide. Serat optik yang dapat melakukan banyak propagasi jalan disebut multi mode (MMF), sedangkan serat optik yang hanya dapat melakukan satu modus disebut single mode (SMF). Perbedaan di antara keduanya selain dari kegunaanya, serat model MMF memiliki diameter inti yang lebih besar dan digunakan untuk komunikasi jarak pendek dan untuk aplikasi di mana kekuatan gelombang cahaya tinggi sangat dibutuhkan dalam banyak propagasi. Sedangkan serat model SMF digunakan untuk komunikasi lebih jauh dari 550 meter. Berdasarkan hal tersebut, selain untuk memenuhi tugas yang diberikan, kelompok kami mengangkat judul “Serat Optik dalam Teknologi Kimia” untuk mengulas lebih jauh lagi mengenai serat optik beserta penjelasan karakteristiknya.

1.2  Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian serat optik itu?
2.    Bagaimana sejarah penemuan dan perkembangan serat optik?
3.    Apa saja jenis-jenis serat optik?
4.    Bagaimana cara kerja serat optik?
5.    Bagaimana besaran fisis dari serat optik?
6.    Bagaimana aplikasi dan pemanfaatan serat optik di kehidupan sehari-hari?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui pengertian serat optik.
2.      Mengetahui sejarah penemuan serat optik.
3.      Mengetahui jenis-jenis serat optik.
4.      Mengetahui cara kerja serat optik.
5.      Mengetahui besaran fisis dari serat optik.
6.      Mengetahui aplikasi dan pemanfaatan serat optik di kehidupan sehari-hari.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Serat Optik
Serat optik dalam bahasa asing disebut fiber optic, merupakan saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik dan digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya laser atau LED (Liquid Emitting Diode) karena jenis cahaya ini mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Struktur serat optik dari dalam ke arah luar terdiri dari bagian inti yang disebut core dengan diameter delapan mikrometer, cladding dengan ketebalan 125 mikrometer, buffer setebal 250 mikrometer, dan yang terluar adalah jaket dengan ketebalan 400 mikrometer. Gambar (2.1.1) di bawah ini adalah perbesaran serat optik, dan gambar (2.1.2) adalah kumpulan dari banyak serat optik saat cahaya masuk melewati bagian dalamnya.
Gambar 2.1.1
Gambar 2.1.2

2.2 Sejarah Penemuan dan Perkembangan Serat Optik
1.      Tahun 1917: Theory of stimulated emission
Albert Einstein mengajukan sebuah teori tentang emisi terangsang dimana jika ada atom dalam tingkatan energi tinggi.
2.      Tahun 1954: "MASER" Development
Charles Townes, James Gordon, dan Herbert Zeiger di Columbia University mengembangkan "MASER" yaitu Microwave Amplification by Stimulated Emission of Radiation, dimana molekul dari gas amonia dapat memperkuat dan menghasilkan gelombang. Proyek ini dilakukan selama tiga tahun semenjak muncul ide Townes pada tahun 1951 tentang pengambilan manfaat dari osilasi frekuensi tinggi molekular untuk membangkitkan gelombang dengan panjang gelombang pendek pada gelombang radio.
3.      Tahun 1958: Pengenalan Konsep LASER
Charles Townes dan ahli fisika Arthur Schawlow mempublikasikan paper yang menunjukan bahwa MASER dapat dibuat untuk dioperasikan pada daerah infra merah dan optik. Paper ini menjelaskan tentang konsep LASER (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation).
4.      Tahun 1960: Ditemukannya continuously operating helium-neon gas laser
Laboratorium Riset Bell dan Ali Javan serta koleganya William Bennett, Jr., dan Donald Herriott menemukan sebuah continuously operating helium-neon gas laser.
5.      Tahun 1960: Ditemukannya Operable Laser
Theodore Maiman, seorang fisikawan dan insinyur elektro di Hughes Research Laboratories, menemukan operable laser dengan menggunakan sebuah kristal batu rubi sintesis sebagai medium.
6.      Tahun 1961: Glass fiber demonstration
Peneliti industri Elias Snitzer dan Will Hicks mendemonstrasikan sinar laser yang dilewatkan melalui serat kaca yang tipis. Inti serat kaca tersebut cukup kecil yang membuat cahaya hanya dapat melewati satu bagian saja. Tetapi banyak ilmuwan menyatakan bahwa penggunaan serat dan laser tidak cocok untuk komunikasi karena kurang efektif jika melewati jarak yang sangat jauh.
7.      Tahun 1961: Penggunaan ruby laser untuk keperluan medis
Penggunaan laser yang dihasilkan dari batu Rubi yang pertama, Charles Campbell dari Institute of Ophthalmology di Columbia- Presbyterian Medical Center dan Charles Koester dari American Optical Corporation menggunakan prototipe ruby laser photocoagulator untuk menghancurkan tumor pada retina pasien.
8.      Tahun 1962: Pengembangan Gallium arsenide laser
Tiga group riset yang terkenal yaitu General Electric, IBM, dan MIT’s Lincoln Laboratory secara berkelanjutan mengembangkan gallium arsenide laser yang mengkonversikan energi listrik secara langsung ke dalam cahaya infra merah dan perkembangan selanjutnya digunakan untuk pengembangan CD dan DVD player serta penggunaan printer laser.
9.      Tahun 1963: Heterostructures
Ahli fisika Herbert Kroemer mengajukan ide yaitu heterostructures, kombinasi dari lebih dari satu semikonduktor dalam layer-layer untuk mengurangi kebutuhan energi untuk laser dan membantu untuk dapat bekerja lebih efisien. Heterostructures ini nantinya akan digunakan pada telepon seluler dan peralatan elektronik lainnya.
10.  Tahun 1966: kertas Landmark pada optical fiber
Charles Kao dan George Hockham yang melakukan penelitian pada kertas Landmark di Standard Telecommunications Laboratories di Inggris dan mendemontrasikan bahwa serat optik dapat mentransmisikan sinar laser dengan intensitas rendah jika kaca yang digunakan sangat murni. Dengan penemuan ini, para peneliti lebih fokus untuk menemukan cara memurnikan bahan serat dari kaca.
11.  Tahun 1970: Serat optik yang memenuhi standar kemurnian.
Ilmuwan dari Corning Glass Works yaitu Donald Keck, Peter Schultz, dan Robert Maurer melaporkan penemuan serat optik yang memenuhi standar yang telah ditentukan oleh Kao dan Hockham. Kaca yang paling murni terbuat dari silika karena mampu mengurangi kerugian cahaya kurang dari 20 desibel tiap kilometer. Di tahun ini pula, Morton Panish dan Izuo Hayashi dari Bell Laboratories dengan tim Ioffe Physical Institute di Leningrad, mendemontrasikan semiconductor laser yang dapat dioperasikan pada temperatur ruang. Pada 1972, tim ini akhirnya menekan kerugian cahaya hingga 4 desibel per kilometer. Kedua penemuan tersebut merupakan terobosan dalam komersialisasi penggunaan serat optik.
12.  Tahun 1973: Proses Chemical vapor deposition
John MacChesney dan Paul O. Connor dari Bell Laboratories mengembangkan chemical vapor deposition process dengan memanaskan uap bahan kimia tertentu dan oksigen ke dalam bentuk ultratransparent glass yang dapat diproduksi secara masal.
13.  Tahun 1975: Komersialisasi pertama dari semiconductor laser
Seorang insinyur dari Laser Diode Laboratorium mengembangkan semiconductor laser yang dapat dioperasikan pada suhu kamar secara komersial.
14.  Tahun 1977: Perusahaan telepon menguji coba penggunaan serat optik
Perusahaan telepon mulai menggunakan serat optik yang mengatur lalu lintas telepon. GTE membuka jalur antara Long Beach dan Artesia, California, dengan menggunakan transmisi light-emitting diode. Bell Laboratorium membuat saluran yang sama pada sistem telepon di Chicago dengan jarak 1,5 mil di bawah tanah yang menghubungkan 2 switching station.
15.  Tahun 1980: Serat optik telah ada di kota-kota besar di Amerika
AT&T mengumumkan akan menginstal serat optik yang menghubungkan kota-kota di Boston dan Washington D.C. Dua tahun kemudian MCI melakukan hal yang sama.
16.  Tahun 1987: "Doped" fiber amplifiers
David Payne di Universitas Southampton memperkenalkan fiber amplifiers yang dikotori oleh elemen erbium. Optical amplifiers baru ini mampu menaikkan sinyal cahaya tanpa harus dikonversikan terlebih dahulu ke dalam energi listrik.
17.  Tahun 1988: Kabel pertama Transatlantic Fiber-Optic
Kabel translantic yang pertama menggunakan serat optik yang sangat transparan sehingga repeater hanya dibutuhkan ketika sudah mencapai 40 mil.
18.  Tahun 1991: Optical Amplifiers
Emmanuel Desurvire di Bell Laboratories serta David Payne dan P. J. Mears dari University of Southampton mendemontrasikan optical amplifiers yang terintegrasi dengan serat optik tersebut. Keuntungannya adalah dapat membawa informasi 100 kali lebih cepat dari pada kabel electronic amplifier biasa.
19.  Tahun 1996: Optic fiber cable yang menggunakan optical amplifiers diletakkan di samudera pasifik
TPC-5, sebuah kabel fiber optic pertama yang menggunakan optical amplifiers. Kabel ini melewati samudera pasifik mulai dari San Luis Obispo, California, ke Guam, Hawaii, dan Miyazaki, Japan, dan kembali ke Oregon coast dan mampu untuk menangani 320,000 panggilan telepon.
20.  Tahun 1997: Serat optik menghubungkan berbagai negara di seluruh dunia
Fiber Optic Link Around the Globe (FLAG) menjadi jaringan kabel terpanjang di seluruh dunia yang menyediakan fasilitas untuk dunia internet.
Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa teknologi serat optik selalu berhadapan dengan masalah bagaimana caranya agar lebih banyak informasi yang dapat dibawa, lebih cepat dan lebih jauh penyampaiannya dengan tingkat kesalahan yang sekecil-kecilnya. Informasi yang dibawa berupa sinyal digital, digunakan besaran kapasitas transmisi diukur dalam 1 Gb.km/s yang artinya 1 milyar bit dapat disampaikan tiap detik melalui jarak 1 km.

2.3 Jenis-Jenis Serat Optik
Berdasarkan sifat karakteristiknya maka jenis serat optik secara garis besar dapat dibagi menjadi:
1.  Multimode
Pada jenis serat optik ini penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya terjadi dengan melalui beberapa lintasan cahaya, karena itu disebut multimode. Diameter inti (core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT G.651 sebesar 50 mm dan dilapisi oleh jaket selubung (cladding) dengan diameter 125 mm. Berikut ini merupakan gambar ilustrasi dari serat optik multimode.
Gambar 2.3.1
Sedangkan berdasarkan susunan indeks biasnya serat optik multimode memiliki dua profil yaitu graded index dan step index. Pada serat graded index, serat optik mempunyai indeks bias cahaya yang merupakan fungsi dari jarak terhadap sumbu atau poros serat optik. Dengan demikian cahaya yang menjalar melalui beberapa lintasan pada akhirnya akan sampai pada ujung lainnya pada waktu yang bersamaan. Berlainan dengan graded index, maka pada serat optik step index (mempunyai indeks bias cahaya sama) sinar yang menjalar pada sumbu akan sampai pada ujung lainnya dahulu (dispersi). Hal ini dapat terjadi karena lintasan yang melalui poros lebih pendek dibandingkan sinar yang mengalami pemantulan pada dinding serat optik. Sebagai hasilnya terjadi pelebaran pulsa atau dengan kata lain mengurangi lebar bidang frekuensi.
Oleh karena itu, secara praktis hanya serat optik graded index sajalah yang dipergunakan sebagai saluran transmisi serat optik multimode.
2.  Single Mode
Serat optik single mode atau monomode mempunyai diameter inti (core) yang sangat kecil 3 – 10 mm, sehingga hanya satu berkas cahaya saja yang dapat melaluinya. Oleh karena hanya satu berkas cahaya maka tidak ada pengaruh indeks bias terhadap perjalanan cahaya atau pengaruh perbedaan waktu sampainya cahaya dari ujung satu sampai ke ujung yang lainnya (tidak terjadi dispersi). Gambar (2.3.2) berikut ini merupakan gambar ilustrasi dari serat optik single mode.
Gambar 2.3.2
Dengan demikian serat optik single mode sering dipergunakan pada sistem transmisi serat optik jarak jauh atau luar kota (long haul transmission system). Sedangkan graded index dipergunakan untuk jaringan telekomunikasi lokal (local network).

2.4 Cara Kerja Serat Optik
     Perkembangan teknologi serat optik saat ini telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 desibel(dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingkan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Hal ini didukung karena pada prinsipnya, serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat di dalamnya. Sinar dalam serat optik berjalan melalui inti dengan memantul dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi, karena ketidakmurnian kaca menyebabkan sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.
Gambar 2.4.1
Serat optik plastik(Plastic Optical Fiber/POF) merupakan serat optik yang berbahan plastik primer, di mana lapisan inti (core) dibuat dari polymethylmethacrylate (PMMA) sedangkan lapisan coating berbahan dari perfluoropolimer. Pada awal POF dikomersialkan pertama kalinya, telah mampu dengan kehilangan sisipan (insertion loss) optik melebihi 1.000 dB/km. Kehilangan optik yang besar menjadi tantangan bagi para peneliti bahan optik untuk menciptakan POF baru supaya memperoleh kualitas yang cukup tinggi. Salah satu penyebab kehilangan daya optik yang besar adalah karena penyerapan tumbukan antara C dengan H, yang solusinya ialah menggantikan atom hidrogen dengan atom yang lebih berat seperti florin, klorin, dan deuterium. Hal ini mengurangi kehilangan sisipan optik.
Melalui kaedah teknologi molekul seperti pempolimeran florin deuterium, kualitas serat optik yang lebih baik dapat diperoleh hingga kehilangan sisi optik yang lebih rendah dari spektrum cahaya tampak (50 dB/km), bahkan mendekati spektrum cahaya infra merah.
Di saat ini, POF dapat menggantikan penggunaan kabel konvensional dan serap optik untuk media komunikasi dan pengiriman data dalam jarak yang dekat. POF juga mempunyai kelebihan, yakni tahan terhadap benturan (concussion), murah karena strukturnya dari bahan polimer , dan pada proses pemasangannya ringan serta mudah. Di samping itu, POF tahan terhadap pengaruh luar karena lapisannya berbahan perfluoropolimer.

2.5 Besaran Fisis Serat Optik
Pada umumnya, besaran fisis yang digunakan oleh serat optik adalah besaran-besaran cahaya karena sejauh ini belum ada besaran yang khusus didedikasikan untuk serat optik. Berikut beberapa besaran cahayanya.
Besaran
Simbol
Besaran
Satuan SI
Simbol
Satuan SI
Keterangan
Energi Radiasi
Q
Joule
J
energi
Fluks Radiasi
P
Watt
W
Energi radiasi tiap satuan waktu, juga disebut daya radiasi
Intensitas Radiasi
I
Watt/steradian
W.sr-1
Daya tiap satuan sudut ruang
Radiasi
L
Watt/ steradian.meter persegi
W.sr-1.m-2
Intensitas dalam kondisi yang berbeda
Irradians
E,I
Watt/meter persegi
W.m-2
Daya yang ada pada permukaan suatu benda, yang kadangkala disebut intensitas
Radiasi eksitasi
M
Watt/meter persegi
W.m-2
Daya eksitasi dari suatu permukaan
Radiositas
J atau
Watt/ meter persegi
W.m-2
Daya emisi dari suatu permukaan
Spektral
atau
Watt/ steradian.meter kubik
W.sr-1.m-3



2.6 Aplikasi dan Pemanfaatan Serat Optik di Kehidupan Sehari-hari
Pada aplikasinya serat optik digunakan dalam berbagai bidang dan sistem yang dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya sebagai berikut ;
a.         Sistem serat optik digunakan pada industri teknologi telekomunikasi.
Kita dapat menggunakan berbagai macam kemudahan berkomunikasi yang dihasilkan oleh teknologi telekomunikasi. Kemudahan yang dihasilkan seperti cepatnya penyampaian pesan dari suatu tempat ke tempat yang lain dan beroperasinya satelit telekomunikasi Palapa. Teknologi ini berupa kabel terbuat dari kaca yang dapat mentransmisikan sinar cahaya dari suatu tempat dan ke tempat lain dan mengubahnya menjadi energi yang dapat digunakan oleh manusia untuk kehidupannya baik dalam berkomunikasi atau pun untuk keperluan lainnya.
           
b.        Sistem serat optik digunakan pada industri produksi video.
Industri produksi video menggunakan serat optik ini karena karakteristik transmisi dan desainnya yang ringan. Kapasitas informasi yang dibawa oleh serat membuat sistem ini ideal digunakan pada studio televisi yang secara keseluruhan memakai sistem digital. Selain itu, sistem ini telah digunakan untuk menghasilkan jaringan LAN yang efisien.

c.         Serat optik juga telah membawa pengaruh besar dalam bidang kedokteran.
Serat optik dapat digunakan untuk mendiagnosa dan mengobati berbagai macam penyakit. Jaringan serat optik dapat dibuat sangat tipis dan dapat dibuat menjadi bentuk yang sangat fleksibel sehingga serat optik  dapat digunakan untuk dimasukan ke dalam tubuh manusia untuk masuk ke dalam pembuluh darah, paru paru, jantung, dan bagian tubuh lainnya yang dapat membantu dalam proses pengobatan.
Serat optik telah memungkinkan dokter untuk melihat bagian tubuh paling dalam manusia dan bekerja untuk melakukan sayatan di dalam bagian dalam tubuh manusia dengan menggunakan alat yang disebut Endoskopi. Endoskopi adalah alat medis kedokteran yang dibuat untuk dapat membawa dua kumpulan serat optik dalam satu tabung  panjang. Salah satu kumpulan serat optik mengarahkan cahaya di jaringan yang diuji, sedangkan kumpulan serat optik lainnya mentransimikan cahaya serat optic yang mencerimkan suatu jaringan, menghasilkan gambar rinci.
Serat optik juga dapat digunakan dengan memanfaatkan teknik Artroskopi – Arthroscope, yaitu suatu teknik yang memanfaatkan alat yang dibentuk lurus dengan silinder berbentuk mirip dengan serangkaian lensa dan sekumpulan serat optik dalam ukuran 2 – 5 mm.
Keuntungan utama menggunakan serat optik dalam teknik Arthroscope adalah operasi pembedahan dapat dilakukan hanya dengan melakukan sayatan kecil saja. Sehingga dapat mengurangi rasa sakit dan dapat mengembalikan kondisi penyembuhan dalam waktu yang singkat, bila dibandingkan dengan teknik operasi dengan menggunakan metode lainnya yang masih konvensional.
Serat optik digunakan untuk teknik Endoskopi dan Arthroscopes, manfaat lainnya banyak digunakan seperti serat optik dapat dimasukan ke dalam pembuluh darah manusia sehingga dapat memberikan analisa cepat dan akurat berkaitan dengan kimia darah. Dalam teknik pembedahan juga dapat memanfaatkan serat optik untuk mengarahkan sinar laser secara intens kepada luka sehingga dapat menghentikan pendarahan atau dapat membersihkan jaringan abnormal dalam tubuh manusia.
Sehingga pemanfaatan teknologi serat optik dalam dunia kedokteran sangat dibutuhkan. Pemanfaatan serat optik dalam dunia medis kedokteran terus berkembang pesat sehingga dapat mendukung kegiatan sehari hari seorang dokter dalam memanfaatkan perangkat medis kedokteran terbaru dan canggih dalam memberikan pelayanan terbaik.
d.        Serat optik mempunyai peran dalam perkembangan televisi.
Serat optik dapat mengubah cahaya menjadi energi listrik maka serat optik juga mampu mentransmisikan gambar dan besar pengaruhnya pada perkembangan televisi berdefinisi tinggi atau High-Definition Television (HDTV). Teknologi televisi ini meningkatkan kualitas gambar dan film pada tampilan layar televisi serta meningkatkan kualitas suara. Pengembangan HDTV telah membawa pengaruh hingga kini ditemukannya televisi dengan rasio lebar dan panjang layar sebesar 16 : 9 melalui pendekatan resolusi secara horizontal dan vertikal pada pengiriman sinyal analog untuk gambar televisi NTSC yang mendukung juga suara sekualitas CD (Compact Disc).


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Dari uraian di atas dapat disimpulkan menjadi beberapa poin sebagai berikut:
1.      Serat optik merupakan saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik dan digunakan untuk mentransmisikan sinyal yang berupa cahaya dari suatu tempat ke tempat yang lain.
2.      Serat optik memiliki sejarah penemuan yang panjang dan sudah berkembang hingga sekarang.
3.      Jenis-jenis serat optik adalah multi mode dan single mode.
4.      Serat optik bekerja dengan cara cahaya dalam serat optik berjalan melalui inti dan memantul dari cladding, hal ini disebut total internal reflection karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti.
5.      Besaran fisis yang ada dalam serat optik adalah besaran cahaya karena sejauh ini belum ada besaran khusus yang didedikasikan untuk serat optik.
6.      Aplikasi dan pemanfaatan serat optik meliputi industri telekomunikasi, industri produksi video, kedokteran, dan perkembangan televisi.

3.2 Saran
1.      Pemanfaatan serat optik dalam teknologi kimia sebaiknya dipergunakan sebaik-baiknya dan tidak disalahgunakan untuk hal-hal yang negatif.
2.      Diharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak, guna perbaikan laporan agar lebih baik ke depannya.
DAFTAR RUJUKAN

2008. Jenis-Jenis Konektor Fiber Optic(online). (http://www.belajar-bareng.co.cc). diakses tanggal19 April 2011.
2009. Jenis Serat Optik(online). (http://lh6878.blogspot.com). diakses tanggal 19 April 2011.
2009. Sejarah Penemuan Serat Optik(online). (http://id.wikipedia.org). diakses tanggal 19 April 2011.