PEMECAHAN
MASALAH KIMIA MELALUI SIKLUS EMPIRIS
“ADA
SESUATU DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR”
1.
OBSERVASI
Di
suatu negara di Benua Amerika, terdapat suatu lahan raksasa yang penuh dengan
sampah yang menyerupai gunung. Tempat ini adalah tempat pembuangan akhir. Dari
berbagai wilayah di negara itu, sampah selalu berakhir di tempat ini. Tidak ada
pembedaan antara sampah organik maupun anorganik, semuanya bercampur menjadi
satu membentuk bukit sampah. Tentu saja banyak lalat yang bertebaran
dimana-mana, bau busuk menusuk hingga radius 3 mil dari pusat lahan tersebut. Gemuruh
suara lalat selalu mewarnai di sela-sela kedatangan sekitar 10 truk pengangkut
sampah setiap jamnya untuk menyumbang lebih tinggi lagi gundukan sampah
tersebut, yang diperkirakan telah ada sejak 40 tahun yang lalu. Jadi, jika
digali hingga sepuluh meter, maka yang ditemukan bukan lagi bongkahan sampah,
melainkan tanah yang berwarna hitam yang tak lain adalah sampah-sampah yang
sudah melapuk diuraikan oleh mikroorganisme. Ada juga material sampah yang
masih utuh bercampur dengan tanah tersebut meskipun pada kedalaman sekian,
yaitu sampah yang berbahan dari logam dan plastik. Akan tetapi ada sebuah fakta
yang mencengangkan ketika serombongan ilmuan meneliti gunungan tersebut, yaitu
ditemukannya satu berkas koran yang masih utuh tanpa ada sobekan saat proses
penggalian yang tertimbun bersama sampah lain. Koran tersebut tertanggal pada
tahun 1978. Berarti koran ini sudah ada di dalam timbunan itu sejak 32 tahun
yang lalu. Sumber berasal dari acara di
salah satu channel televisi lokal.
2.
INDUKSI
Jika
diperhatikan dari hasil observasi, maka ada yang aneh di sini. Koran terbuat
dari kertas yang merupakan bahan organik, yaitu dari bubur kayu. Karena koran
berasal dari bahan yang mudah diuraikan mikroba, semestinya koran tersebut sudah
lapuk, langsung terdegradasi 32 tahun yang lalu.
3.
DEDUKSI
Tertimbunnya
koran tersebut hingga cukup tebal kedalamnya selama bertahun-tahun tetapi sama
sekali tidak hancur mempunyai kemungkinan bahwa di tempat itu sudah tidak ada
lagi mikroba. Pada suatu waktu, tempat pembuangan akhir yang tadinya penuh
dengan mikroba yang mampu menguraikan sampah-sampah, sedikit demi sedikit akan
terputus rantai perkembangbiakannya, karena dimungkinkan kadar metana dan
karbondioksida yang berasal dari sampah-sampah itu sendiri cukup tinggi
sehingga dapat menghambat aktivitas mikroba, khususnya bakteri yang bertugas
menguraikan sampah.
4.
EKSPERIMEN
Untuk
membuktikan kebenaran dari hipotesis, maka dilakukan percobaan di laboratorium
dengan membawa sampel sampah di permukaan gunungan sampah, sampel sampah hasil
penggalian beberapa meter, sampah yang sudah terurai berupa tanah yang berwarna
hitam, dan koran yang tidak hancur tadi.
5.
EVALUASI
Pada
tahap ini, hasil dari eksperimen laboratorium dianalisa untuk menentukan
kebenaran dari hipotesis yang menyatakan bahwa koran yang tidap lapuk walaupun
tertimbun selama 32 tahun yang lalu disebabkan oleh tidak adanya mikroba yang
menguraikan karena kadar metana dan karbondioksida di tempat tersebut melebihi
ambang batas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar