Rabu, 18 Mei 2011

Wahai Ubun-Ubun

Pembaca
Ceritaku ini belum selesai
Atau memang tak pernah selesai?
Bosan aku dengannya
Ruwet
Hanya karena satu faktor
Gengsi
Aku gengsi
Atau hanya aku yang gengsi?
Entahlah
Sementara aku diam bergerak sedikitpun
Alasan genre ku nomersatukan
Huh
Oke
Aku akan bicara dulu
Di sini
UNTUKMU WAHAI ENGKAU YANG BERLALU LALANG DI UBUN-UBUNKU
Berapa kali aku berucap hanya dalam benak?
Tanpa terdengar olehmu
Kau yang menggangguku tanpa sadar
Aku tlah jatuh hati padamu
Apakah kau tak ingin bertanya, “Mar’a, apakah kau mencintaiku?”
Terpikirkah olehmu untuk mengawali kata-kata padaku?
Terbesitkah sayup-sayup kegelisahanmu saat raga kita bertemu dulu?
Tidakkah kau merasa jauh ketika kita tidak di tempat yang sama?
Bukan aku yang sok tahu
Tapi diri ini berkata
Ada yang lain dari kamu
Berdiripun mungkin kau akan tertarik magnet yang ku pegang
Karna besi kancing bajumu
Apakah kau tak ingin mengakuinya?
Bukan aku yang memaksa
Tapi diri ini berkata
Kau mencintaiku
Ya kan?
Jawab saja
Karna ini tak akan lebih berat jika kau menjawabku
Hanya menjawab
Dan ku tak kan menginginkan yang lebih dari itu
Ku mohon
Katakanlah sejenak
Ajaklah aku dengan engkau sebagai pembuka
Tentang perasaan ini
Tidakkah engkau mengerti bagaimana aku menanti pernyataanmu sekian lama?
Tidakkah engkau tahu bahwa aku wanita pemalu?
Wahai engkau yang berlalu lalang di ubun-ubunku
Berapa kali aku berucap hanya dalam benak?
Don’t you wanna tell me your mind?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar