Minggu, 12 Februari 2012

Adalah Dia

Dia baik hati dengan sangat.
Dia cerdas mencerdaskan.
Dia orang hebat.
Tapi bukan karena itu aku sayang.
Dia tak rupawan.
Tak ku lihat sesosok agamis dalam harinya.
Humoris yang anarkhis.
Oh, begitu setimbang.
Dia pemilik hati, hati-hati, hatiku telah dimilikinya.
Memiliki dengan merengkuhku tanpa ampun, mengulitiku hingga aku harus merelakan buahku dilahapnya.
Dia begitu indah sehingga terasa sulit membidik meski dari sudut manapun.
Pengakuanku,
Ku mencintainya tanpa ku tahu apa itu sebab.
Ku mempercayainya sebagai tindakan, karena ku tak vokal, tak kuasa berkuasa.

Adalah dia
Ikhwanussofa.
seorang pemikir yang belum pernah terpikirkan.
Ku tahu kau tahu apa yang kau ketahui.
Untukmu.
Ku hayati.
Ku pejamkan mata.
Ku tergerak.
Lidahku berderak.
Memohon agar engkau menghampiri hidayah dengan bimbinganNya.
amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar